Rabu, April 13

Seputar Keputihan



Bagi kebanyakan kaum hawa, keputihan bagai momok yang sangat menakutkan. Apa itu Keputihan?…Apa bisa menyebabkan mandul, apa bisa menyebabkan kanker, apa bisa punya anak?
Itulah pertanyaan yang mungkin mengganjal di hati para wanita yang mengalaminya, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum.



Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor=cairan kental, albus=putih) atau Leukorhoea, secara umum adalah:
keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau perih, kadang berbau, atau malah tidak merasa apa-apa.
Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam vagina, dengan berbagai penyebab.

GEJALA KEPUTIHAN

Lazimnya pembahasan penyakit diawali dengan gambaran umum, definisi, perjalanan penyakit (patofisiologi), penyebab, gejala dan seterusnya.
Kali ini penulis tidak mengikuti kelaziman di atas supaya pokok bahasan lebih mudah dimengerti.

Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit (non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)

Gejala keputihan bukan karena penyakit:

1. Cairan dari vagina berwarna bening
2. Tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak gatal
3. Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak


Gejala keputihan karena penyakit:

1. Cairan dari vagina keruh dan kental
2. Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
3. Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
4. Jumlah cairan banyak


Ingat keputihan tidak menyebabkan Kanker.
Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama, adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi.
Sedangkan keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.
Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.


PENYEBAB KEPUTIHAN

Seperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)

Penyebab Non Patologis (bukan penyakit):

1. Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
2. Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
3. Stress, baik fisik maupun psikologis

Penyebab Patologis (karena penyakit):

1. Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
2. Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
3. Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas vaginalis )
4. Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lain-lain. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan faktor hyegiene (kebersihan).


Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain:
pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.


PENGOBATAN

Pengobatan keputihan sudah barang tentu bergantung kepada penyebabnya.
Untuk keputihan ringan, cukup dengan membersihkan dengan antiseptik vagina sesuai anjuran dokter anda.
Sedangkan keputihan akibat infeksi, mutlak diperlukan anti infeksi. Pemilihan anti infeksi disesuaikan dengan jenis mikro-organismenya.
Jika penyebabnya jamur, maka diberikan pengobatan anti jamur, jika karena bakteri diberikan antibiotik (sesuai jenis kuman), jika penyebabnya protozoa (Trichomonas vaginalis) diberikan obat anti parasit dan seterusnya.
Perlu diingat, pemilihan obat-obat di atas seyogyanya berdasarkan jenis mikro-organisme penyebab keputihan. Caranya dengan memeriksa cairan vagina untuk mengetahui jenis mikro-organisme. Sedangkan pemeriksaan lebih spesifik dan akurat untuk keputihan karena kuman adalah test kepekaan kuman. Nah, dengan test kepekaan ini dapat ditentukan jenis antibiotikanya.


Ketika Keputihan, apa tindakan Anda ?

1. Berupaya mencari pengobatan yang tepat dan benar
2. Hindari memakai pakaian ketat dan jaga kebersihan
3. Untuk sementara menghindari hubungan badan dan ajak pasangan anda menjalani pemeriksaan bersama
3. Tidak mengobati diri sendiri karena kesalahan obat dapat memperberat infeksi
4. Pemakaian obat antibiotika, hanya atas anjuran dokter.
5. Hindari gonta ganti pasangan


PENCEGAHAN

Bagaimana mencegah Keputihan ?

1. Jaga Kebersihan Vagina (bersihkan dengan air bersih, sedangkan pemakaian cairan antiseptik hanya atas saran dokter)
2. Hindari celana dalam ketat apalagi yang berbahan nylon, sebaiknya pakai bahan katun dan jangan lupa ganti setiap hari (hihihi apa ada yang ganti seminggu dua kali ya)
3. Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang
4. Menghindari duduk di toilet umum (kecuali terpaksa, setelahnya bilas dengan air bersih)
5. Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.

PESAN UNTUK LELAKI

Jika suatu saat pasangan kita anda mengalami keputihan, jangan lantas curiga atau menunjukkan muka masam ya.
Bantu pasangan untuk mengatasi masalah tersebut, bukan malah menambah kepanikan. Bisa saja keputihan yang dialami pasangan disebabkan non patologis, misalnya karena kecemasan.
Kecemasan itupun banyak faktor pencetusnya.
Contoh: sedang banyak pekerjaan, lembur ngitung neraca keuangan atau jangan-jangan uang belanja kurang


Intinya, jangan terlalu risau tapi jangan pula memandang sepele.
Langkah terbaik adalah menghubungi dokter masing-masing.



sumber  

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...